Anda setuju dengan Blog ini ? Kalau ya, silahkan Klik !

Sabtu, 29 Mei 2010

Download Ephemeris, New Comb untuk Awal Bulan

 
HISAB DALAM FALAK

Terdapat banyak metode hisab (sistem hisab) untuk menentukan posisi bulan, matahari dan benda langit lain dalam ilmu Falak. Sistem hisab ini dibedakan berdasarkan metode yang digunakan berkaitan dengan tingkat ketelitian atau hasil perhitungan yang dihasilkan.

a. Hisab Urfi (`urf = kebiasaan atau tradisi) adalah hisab yang melandasi perhitungannya dengan kaidah-kaidah sederhana. Pada sistem hisab ini perhitungan bulan komariyah ditentukan berdasarkan umur rata-rata bulan sehingga dalam setahun komariyah umur dibuat bervariasi 29 dan 30 hari. Bulan bernomor ganjil yaitu mulai Muharram berjumlah 30 hari dan bulan bernomor genap yaitu mulai Shafar berumur 29 hari. Tetapi khusus bulan Zulhijjah (bulan 12) pada tahun kabisat komariyah berumur 30 hari. Tahun kabisat komariyah memiliki siklus 30 tahun dimana didalamnya terdapat 11 tahun yang disebut tahun kabisat (panjang) memiliki 355 hari, dan 19 tahun yang disebut basithah (pendek) memiliki 354 hari. Tahun kabisat ini terdapat pada tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21, 24, 26 dan ke 29 dari keseluruhan siklus kabisat selama 30 tahun. Dengan demikian kalau dirata-rata maka periode umur bulan (bulan sinodis / lunasi) menurut Hisab Urfi adalah (11 x 355 hari) + (19 x 354 hari) : (12 x 30 tahun) = 29 hari 12 jam 44 menit ( menurut hitungan astronomis: 29 hari 12 jam 44 menit 2,88 detik ). Walau terlihat sudah cukup teliti namun yang jadi masalah adalah aturan 29 dan 30 serta aturan kabisat tidak menujukkan posisi bulan yang sebenarnya dan hanya pendekatan. Oleh sebab itulah maka hisab ini tidak bisa dijadikan acuan untuk penentuan awal bulan yang berkaitan dengan ibadah misalnya Ramadhan, Syawwal dan Zulhijjah.

b. Hisab Taqribi ( taqrobu = pendekatan, aproksimasi ) adalah sistem hisab yang sudah menggunakan kaidah-kaidah astronomis dan matematik namun masih menggunakan rumus-rumus sederhana sehingga hasilnya kurang teliti. Sistem hisab ini merupakan warisan para ilmuwan falak Islam masa lalu dan hingga sekarang masih menjadi acuan hisab di banyak pesantren di Indonesia. hasil hisab taqribi akan sangat mudah dikenali saat penentuan ijtimak dan tinggi hilal menjelang 1 Ramadhan, Syawwal dan Zulhijjah yaitu terlihatnya selisih yang cukup besar terhadap hitungan astronomis modern. Beberapa kitab falak yang berkembang di Indonesia yang masuk dalam kategori Hisab Taqribi misalnya; Sullam al Nayyirain, Ittifaq Dzatil Bainy, Fat al Rauf al Manan, Al Qawaid al Falakiyah dsb

c. Hisab Haqiqi ( haqiqah = realitas atau yang sebenarnya ) menggunakan kaidah-kaidah astronomis dan matematik menggunakan rumus-rumus terbaru dilengkapi dengan data-data astronomis terbaru sehingga memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Sedikit kelemahan dari sistem hisab ini adalah penggunaan kalkulator yang mengakibatkan hasil hisab kurang sempurna atau teliti karena banyak bilangan yang terpotong akibat digit kalkulator yang terbatas. Beberapa sistem hisab haqiqi yang berkembang di Indonesia diantaranya: Hisab Hakiki, Tadzkirah al Ikhwan, Badi’ah al Mitsal dan Menara Kudus, Al Manahij al Hamidiyah, Al Khushah al Wafiyah, dsb.

Download Khulashotul Wafiyah versi MS Excell :

- Khulashoh3, karya Burhan Rosyidi
- الخلاصة الوفية (edisi 1), karya Muhammad Aceng Ishaq dan Burhan Rosyidi

d. Hisab Haqiqi Tahqiqi ( tahqiq = pasti ) sebenarnya merupakan pengembangan dari sistem hisab haqiqi yang diklaim oleh penyusunnya memiliki tingkat akurasi yang sangat-sangat tinggi sehingga mencapai derajat “pasti”. Klaim seperti ini sebenarnya tidak berdasar karena tingkat “pasti” itu tentunya harus bisa dibuktikan secara ilmiah menggunakan kaidah-kaidah ilmiah juga. Namun sejauh mana hasil hisab tersebut telah dapat dibuktikan secara ilmiah sehingga mendapat julukan “pasti” ini yang menjadi pertanyaan. Sedangkan perhitungan astronomis modern saja hingga kini masih menggunakan angka ralat (delta T) dalam setiap rumusnya. Namun demikian hal ini merupakan kemajuan bagi perkembangan sistem hisab di Indonesia. Sebab sistem hisab ini ternyata sudah melakukan perhitungan menggunakan komputer serta beberapa diantaranya sudah dibuat dalam bentuk software/program komputer yang siap pakai. Beberapa diantara sistem hisab tersebut misalnya : Al Falakiyah, Nurul Anwar,


2. Download NurulAnwar7.1; Aplikasi Falak Hisab metode Kitab Nurul Anwar menggunakan MS Eexcell.

NurulAnwar7.1  merupakan koreksi dari Muhammad Wasill dalam risalahnya "Ulasan Kitab Nurul Anwar, Khulashotul Wafiyah dan Badi'atul Mitsal". Program NurulAnwar7.1 ini selanjutnya dinamakan "Hamsilia1.1"


e. Hisab Kontemporer / Modern

Sistem hisab ini yang menggunakan alat bantu komputer yang canggih menggunakan rumus-rumus yang dikenal dengan istilah algoritma. Beberapa diantaranya terkenal terkenal karena memiliki tingkat keterlitian yang tinggi sehingga dikelompokkan dalam High Accuracy Algorithm diantara : Jean Meeus, VSOP87, ELP2000 Chapront-Touse, dsb. dengan tingkat ketelitian yang tinggi dan sangat akurat seperti Jean Meeus, New Comb, EW Brown, Almanac Nautica, Astronomical Almanac, Mawaqit, Ascript, Astro Info, Starrynight dan banyak software-software falak yang lain.
Para pakar falak dan astronomi selalu berusaha menyempurnakan rumus-rumus untuk menghitung posisi benda-benda langit hingga pada tingkat ketelitian yang ‘pasti /qat’i ”. Hal ini tentunya hanya bisa dibuktikan dan diuji saat terjadinya peristiwa-peristiwa astronomis seperti terbit matahari, terbenam matahari, terbit bulan, terbenam bulan, gerhana matahari, gerhana bulan, kenampakan planet dan komet, posisi bintang dan peristiwa astronomis yang lain.
Di bawah ini tersedia contoh-contoh work spreadsheet excell untuk mencari awal bulan Hijriyah dengan dilengkapi posisi Bulan dan Matahari serta conversi dari tahun hijriyah ke Masehi :

1. Ephemeris2.1

Deksprifsi :
Perhitungan Awal Bulan Hijriyah dengan Halaman Mqd, Conversi, dan Awal_Bulandari K. Aceng M Ishaq.
Position didasarkan pada System New Comb dari K. Eli Gojali. DOWNLOAD

2. Ephemeris3.1

Deksripsi :
Perhitungan Awal Bulan Hijriyah dengan Halaman Mqd, Conversi, dan Awal_Bulan dari K. Aceng M Ishaq.

Position is Re-worked from a BASIC program by George Rosenberg (ALPO) and perpected by Burhan Rosyidi (Almusri') at ecliptic Latitude, with topocentric corrections from Jean Meeus and other formulas from Duffett-Smith. DOWNLOAD

3. Ephemeris4

Deksripsi :
Perhitungan Awal Bulan Hijriyah dengan Halaman Mqd, Conversi, dan Awal_BulandariK. Aceng M Ishaq.
Position is Re-worked with Astronomical Functions For Excell from Keith Burnett. DOWNLOAD

4. New Comb 1.2

Deksripsi :

Altitude-Azimuth (altaz), position of sun & moon, prayer times, conversi, interpolasi, data, dan awal bulan (summary). DOWNLOAD

5. New Comb 2.1

Deksripsi :

Altitude-Azimuth (altaz), position of sun & moon, prayer times, conversi, interpolasi, data, dan awal bulan (summary). DOWNLOAD


6. Aplikasi Hisab Awal Bulan Nurul Anwar


Di dalam aplikasi ini akan dihitung cara penentuan awal bulan hijriyah dengan menggunakan metode kitab Nurul Anwar, hanya saja penggunaan Rubu’ dalam Kitab Klasik diganti dengan kalkulator dengan pertimbangan kepraktisan dan keakuratan yang lebih tinggi. Tetapi sebelum kita melangkah lebih jauh ada baiknya jikalau kita mengetahui istilah-istilah yang berada dalam dunia ilmu Falak hususnya istilah yang ada dalam kitab Nurul Anwar sehingga diharapkan kita akan lebih cepat mengerti dan bisa dalam menentukan awal bulan hijriyah dengan metode kitab tersebut. Download MS Excell Spreed Sheet untuk membantu penggarapan kitab Nurul Anwar (NurulAnwar6.1)

sebuah MS Excell Spread Sheet memuat display Data Matahari dan Bulan sebagai pembanding WINHISAB, serta sekala High Accuracy dari Jean Meuss