Anda setuju dengan Blog ini ? Kalau ya, silahkan Klik !

Minggu, 11 Desember 2011

Cara Membuat Data Base yang menpilkan Gambar



Cara1

Menampilkan Gambar Photo Dalam Database Excel

Pernah suatu hari saya diberi sebuah masukan oleh beberapa rekan kerja mengenai sebuah database siswa yang saya buat dengan excel tidak lengkap lantaran tanpa disertai photo dari siswa itu sendiri. Awalnya saya berpikir hal itu tidak mungkin dilakukan, terlebih jika memakai Aplikasi Excel – karena aplikasi ini hanya dibuat untuk mengentry database saja.

Pertanyaan sekaligus permintaan tersebut membuat saya tertantang untuk mencoba serta mencari tahu tentang apakah Excel bisa melakukan ini…. Dari yang saya dapat dari googling, akhirnya saya mendapat beberapa module dan kode VBA untuk menginsert gambar dengan menggunakan bantuan macro. Kemudian, saya menemui kendala lagi – bagaimana jika ini digunakan dalam database yang memiliki banyak data.

Setelah beberapa hari berikutnya saya mencoba untuk bereksperimen dan memodifikasi serta menambahkan beberapa Kode serta module yang saya dapatkan dari internet tersebut agar bisa digunakan dalam database yang saya miliki.

Dan, sekarang saya share kepada anda yang barangkali sedang mencari cara bagaimana menampilkan gambar foto ke dalam database excel, dari hasil tutorial ini akan menghasilkan sebuah database yang terlihat seperti gambar berikut :

Memulai Mengetry Database
Sebagai latihan dalam tutorial ini, masukkan database seperti berikut dan letakkan di Sheet1 :

Menggunakan Fungsi VLOOKUP
Fungsi ini dibutuhkan untuk memanggil data dalam database Masukkan formula VLOOKUP berikut di sel F2
=VLOOKUP(E2;A2:B8;2;0)
Untuk sementara hasil yang didapatkan dari formula ini adalah #N/A hal ini disebabkan tidak adanya sebuah nilai yang dijadikan pedoman, jika anda ingin menghilangkan pesan error bisa anda tambahkan fungsi IFERROR dalam serangkaian kode diatas.
Design Bingkai Photo
Bukan hanya aplikasi sekelas Corel atau Adobe saja yang bisa digunakan untuk design, excel-pun juga bisa…
Berikut langkah membuat desain sederhana ala rumahexcel :
  1. Aktifkan dan pilih Menu Tab Developer jika belum klik disini untuk melihat cara menampilkannya
  2. Buat 2 buah Image dengan cara klik Insert > Image (ActiveX Control)
  1. Untuk Image1 (biarkan (name)nya asli seperti itu saja)
Kemudian klik kanan dan pilih properties

pada bagian PictureSizeMode pilih 3 - fmPictureSizeModeZoom
Artinya, gambar yang akan kita insert nanti akan dimaksimalkan ukurannya sesuai dengan ukuran frame dari Image1.
  1. Untuk Image2 (biarkan juga (name) seperti aslinya)
Klik klik kanan Image2 dan pilih properties

pada bagian Picture (None) anda klik tanda (…) untuk mencari gambar yang akan ditempelkan di Image2.
Kemudian pada bagian Visible rubah menjadi False Gambar ini nantinya akan digunakan jika data belum atau tidak memiliki Photo, dan Image2 ini kita sembunyikan (Visible=False) karena hanya sebagai acuan saja dan bukan sebagai gambar utama.

Saya harap sampai dengan langkah ini, anda bisa mengikutinya..
Menambahkan Tombol Untuk Mencari dan Mengambil Gambar
Masih dalam menu Tab Developer, Tambahkan 2 buah tombol di lembar kerja anda antara lain :
  • Command Button (ActiveX Control)
  1. klik menu Insert > Command Button (ActiveX Control)
  2. letakkan di lembar kerja
  3. jika anda ingin me-rename tombol ini klik kanan > properties Pada bagian Caption ubah nama sesuai dengan yang anda inginkan
  • Spin Button (ActiveX Control)
  1. klik menu Insert > Spin Button (ActiveX Control)
  2. letakkan di lembar kerja

Desain sudah selesai, sekarang tinggal memasukkan kode untuk beberapa tombol yang sudah kita buat
Memasang Kode untuk Mengambil Gambar
Sebelum anda memasukkan kode-kode untuk masing-masing tombol, pastikan icon DESIGN MODE yang terdapat pada Tab Developer dalam keadaan aktif (menyala) sehingga ketika klik ganda objek control – maka akan langsung menuju jendela Microsoft Visual Basic
Berikut kode yang harus anda pasang:
  • Klik ganda CommandButton1 (atau sesuai dengan nama yang anda ketikkan pada langkah sebelumnya)
On Error Resume Next
Dim Filter As String, Title As String, FileX As String
Dim SourceFile, DestinationFile

X.SetFocus
Filter = "JPG Image Files Only(*.jpg),*.jpg,"
Title = "Silahkan Pilih Logo" FileX = Application.GetOpenFilename(Filter, , Title)
NamaFile = Range("F2")

Sheets("sheets1").Image1.Picture = LoadPicture(FileX)
Image1.Picture = LoadPicture(FileX)

DestinationFile = ActiveWorkbook.Path & "\Photo\" & NamaFile & ".jpg"
FileCopy FileX, DestinationFile

Keterangan:
Filter = "JPG Image Files … : adalah gambar yang diperbolehkan untuk di masukkan ke dalam database
NamaFile = Range(“F2") : adalah nama dari file gambar yang nantinya akan tersimpan dalam komputer anda, nama file ini berdasarkan dari data yang tertulis di sel F2
\Photo\ : adalah nama folder tempat menyimpan file gambar, dengan kata lain anda WAJIB membuat sebuah folder dengan nama Photo ditempat anda menyimpan hasil kerjaan excel ini.

Tutup atau minimize jendela Microsoft Visual Basic untuk kembali ke jendela Microsoft Excel
  • klik ganda SpinButton1
On Error GoTo GbKosong
SpinButton1.Min = 1
SpinButton1.Max = 7
Range("E2") = SpinButton1

Application.ScreenUpdating = False
NamaData = Range("F2")
Files = ActiveWorkbook.Path & "\Photo\" & NamaData & ".jpg" '
Image1.Picture = LoadPicture(Files)
Application.ScreenUpdating = True

Exit Sub
GbKosong:
Image1.Picture = Image2.Picture

Keterangan :
SpinButton1.Min = Data minimal dari database yang di baca
SpinButton1.Max = Data tertinggi dari sebuah database, dalam contoh di atas nilai tertinggi adalah 7
Finishing
Langkah akhir dari semua pekerjaan adalah dengan melakukan proses menyimpan. Untuk penyimpanan file ini gunakan excel dengan type Macro enabled.
Jika penjelasan diatas terlalu ribet atau berbelit-belit serta tidak mudah anda pahami, silahkan anda download contoh file untuk anda pelajari sendir
Catatan:
Ada baiknya sebelum anda memasukkan Gambar photo ke dalam database excel – kompress terlebih dahulu baik ukuran maupun resolusinya, hal ini bertujuan untuk meringankan kinerja aplikasi.
Ditulis oleh : Anto Ramana
Dipublikasikan pada : 31.10.12 | 11:34
Judul : Menampilkan gambar photo dalam database Excel
Kategori :
Macro VBA


___________________________________
Cara2

Untuk pekerjaan memasukkan (memindah dan me-resize) Object Picture ke dalam 
sebuah cell atau mergexcell, kita harus tahu :
NAMA Picture-nya, atau objectnya (Picture yang mana)
selain itu kita juga harus tahu ALAMAT CELL / MERGED CELL tujuannya.

"Lha"  kalo 'gitu, sebelumnya kita ada pekerjaan kecil-kecilan
1. 
menuliskan Nama Gambar (picture) ke cell (mergedCell) yg menjadi tujuannya
dalam contoh  Cell B4 kita tulis  "Picture 1"
Untuk mengetahui nama object shape / picture: select lah object tersebut lalu
tengoklah NameBox ( = combobox yg ada di sebelah kiri Formulah Bar...)

2
select-lah Cell Tujuan tersebut

Dengan cara itu kita sudah sekaligus mendapat 2 informasi maha penting
a. Object Cell (mergedCell) tujuan; dlm vba dikatakan sebagai  Selection
b. Nama Object Gambar yg mau dimasukkan bui ( di VBA dikatakan sbg Selection.Value)

Setelah itu; kita tinggal memberi komando-komando yg "agak tegas"
(jangan seperti kalo kota menghadapi ulah negeri JARAN !!, gitu loch...)

A    *geser / pindahkan gambar, sehingga
A1    **tepi-kirinya berimpit dengan tepi-kiri cell tujuan
A2    **tepi-atasnya berimpit dengan tepi-atas cell tujuan
B   *ubah lah (resize) ukuran dimensi gambar, sehingga
B1     **tinggi gambar = tinggi dimensi cell (mergedCell) tujuan
B2    **lebar gambar = lebar dimensi cell (mergedCell) tujuan
C   *Proteksilah (dan pasanglah password) terhadap woksitnya

Perintah terakhir (C) itu = dalam rangka mencegah editing gambar (diubah, digeser dst...)
karena object gambar di atas sheet hanya akan "diam", bila woksit diproteksi.
Menjalankan komando tsb dengan menCeklik Gambar Panah Orange yg sudah ada di situh..

Oiya,..Kalau ternyata ada cells yg ingin tetap bisa diobok-obok, silahkan area rangenya
di beri status LOCKED = FALSE (unlocked) melalui menu Format Cells Protection

'---------
Sub Cekidot()
   '--------------------------------------
   ' siti Vi
   ' menggeser dan mengubah dimensi Shape
   ' sesuai dimensi Cell Tujuan
   ' sengaja dipanjang-panjangkan biar kelihatan canggih
   '---------------------------------------
   Dim img, TopCel As Range, mCel As Range
   
   ActiveSheet.Unprotect "siti"
   If Selection.Cells.Count = 1 Then
      Set TopCel = Selection
      Set mCel = TopCel
   Else
      Set TopCel = Selection.Cells(1, 1)
      Set mCel = Selection
   End If
      
   If IsEmpty(TopCel.Value) Then
     MsgBox "Lho??.. Anda kok belum memilih range yg berisi text data nama gambar!!"
     Exit Sub
   End If
   
   Set img = ActiveSheet.Shapes(TopCel.Value)
   With img
      If .Type = msoPicture Then
         .LockAspectRatio = False
         .Top = mCel.Top
         .Left = mCel.Left
         .Width = mCel.Width
         .Height = mCel.Height
      End If
   End With
   ActiveSheet.Protect "siti"
End Sub
'------------------



Cara3

August 6th, 2011 | Comments Off
Untuk membuat daftar dengan menampilkan foto di Ms Excel kita bisa menggunakan bermacam-macam cara. Dalam Artikel ini saya mencoba menjelaskan bagaimana kita menggunakan Vlookup, Name Range, Data Validation dan Menampilkan Foto dalam form sederhana di Sebuah Sheet.
  1. Kita memerlukan data yang berisi data nama seperti Gambar 1
Gambar 1 Tampilan Data yang akan dicari oleh Tampilan dalam Sheet DataMurid
  1. Untuk Kolom A, B, C dan D seperti biasa kita memasukkan data Nomor Induk, kemudian Nama Tanggal Lahir dan Kota. Sedangkan Pada Kolom E kita memasukkan Gambar/Foto dengan cara:
    1. Pilih sel yang akan diberi gambar/foto misalnya E2 kemudian;
    2. Menu/Tab Insert | Picture (pada kelompok Illustration)
    3. Pilih foto atau gambar dengan extension yang diperbolehkan oleh Ms Excel ( Ingat gambar jangan terlalu besar karena akan memakan memory yang cukup besar sehingga file excelnya juga menjadi besar)
    4. Pilih NIM pada Kolom A sampai data Terakhir misalnya A10 kalau datanya hanya 10 orang (kalau lebih maka anda harus mempersiapkan misalnya sampai A100 atau A250 tergantung jumlah data murid yang akan dimasukkan.) Kemudian klik kanan mouse dan pilih perintah Name a Range dan Klik Ok. Lihat Gambar 2 d
Gambar 2 Name a Range
1.      Selesai
  1. Beri nama Sheet tersebut misalnya Data.
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan tampilan data seperti Gambar 2
 
Gambar 3 Tampilan Form Data Murid Satu per Satu
Untuk membuat form ini kita mulai dengan:
  1. Ketikan Judul di kolom A yaitu Nomor Induk; Nama; Kota; Tanggal Lahir dan Umur masing-masing di sel A3, A6, A10, A13, dan A16
  2. Di Kolom B kita memasukkan beberapa formula dimulai dengan mencari data yang akan kita masukkan ke dalam sel B3. Untuk sel B3 kita menggunakan Data Validation (lebih jauh mengenai data validation dapat dilihat di posting Data Validation, atau http://excel.aurino.com/?p=643)
  3. Pilih Sel B3, Pilih Menu/Tab Data
  1. Kemudian pada kelompok Data Tools, pilih Data Validation
 
  1. Sehingga muncul dialog box
  2. Pilih List pada field Allow dan contreng Ignore blank dan In-cell dropdown
  3. Ketikan rumus =NIM {jangan lupa pakai tanda sama dengan (=)}. Kemudian Klik Ok
  4. Selanjutnya pada sel B6 masukkan rumus =VLOOKUP($B$3,data!$A$1:$E$10,2),
    yang artinya cari data Nama pada sheet data di range A1 sampai dengan E10 pada kolom ke 2 (kolom B). Jika datanya lebih dari 10 maka kita harus merubah E10 menjadi E100 atau E250 tergantung jumlah data yang diinginkan.
  5. Lanjutkan dengan B10 dengan rumus =VLOOKUP($B$3,data!$A$1:$E$10,4)
  6. B13 dengan rumus =VLOOKUP($B$3,data!$A$1:$E$10,3)
  7. Dan B16 dengan rumus =DAYS360(B13,NOW()), yang artinya tanggal lahir dikurangi dengan hari ini (dihasilkan dengan fungsi now() )
  8. Sedangkan untuk B18 kita menggunakan rumus =INT(B16/365)& ” tahun “& INT(MOD(B16,365)/30)&” bulan”, yang artinya:
    1. =INT(B16/365) untuk menghitung berapa tahun kemudian ditambah dengan string ” tahun “
    2. Dan INT(MOD(B16,365)/30) adalah sisa pembagian tahun dibagi bulan dan ditambah dengan string ” bulan”
    3. Sehingga diperoleh xx tahun xx bulan
  9. Buat Data Validasi ke dua yaitu MyPic dengan cara:
    1. Menu Formula | Name Manager
    2. Ketikan MyPic pada Name:
    3. Ketikan =INDEX(data!$E$1:$E$10,MATCH(DataMurid!$B$3,data!$A$1:$A$10,0)) pada Refer to: ( untuk data yang lebih banyak maka ubah E10 dengan sel tempat gambar terakhir data demikian juga untuk A10).
    4. Klik Ok.
  1. Sedangkan untuk gambar diletakkan di sel F dengan menggunakan Data validasi MyPic.
  2. Cara untuk membuat ini adalah sbb:
    1. Letakkan kursor pada sel F3. Kemudian pada Menu Developer (untuk mengaktifkan menu developer dapat dilihat pada catatan di bawah ini) kita pilih Insert | Activex Controls dan Pilih Image
    1. Sehingga muncul gambar sebagai berikut:
    1. Kemudian ganti =EMBED(“Forms.Image.1″,”") dengan =MyPic
    2. Dan sesuaikan besar gambar dengan menarik ujungnya.
    3. Selesai
Catatan:
Pada Excel 2007 untuk menampilkan Developer tab pad menu bar adalah sebagai berikut:
-        Kilk lingkaran (Office Button) dipojok kiri, kemudian klik Excel Options di bawah
-        Centang Show Developer tab in The Ribbon, kemudian klik OK
-        Klik Ok dan

 

Sabtu, 10 Desember 2011

Gerhana Bulan Total tadi malam, 10-12-2011

Tadi malam, Sabtu (10/12), umat manusia kembali menyaksikan keajaiban alam berupa gerhana bulan. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gerhana bulan total berlangsung selama 58 menit 8 detik antara 21:05 hingga 22:03 WIB.

Siaran pers BMKG menyebutkan tahun ini sebenarnya terjadi enam kali gerhana bulan, yaitu 4 Januari, 1 Juni, 16 Juni, 1 Juli, 25 November, dan 10 Desember.

Fenomena gerhana bulan itu tidak sepenuhnya bisa dilihat di wilayah Indonesia, karena hanya 2 gerhana bulan yang melintasi wilayah Tanah Air, yaitu gerhana bulan 16 Juni dan 10 Desember.

Gerhana bulan terjadi akibat Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu posisi garis berurutan. Sementara posisi bulan kebiasaannya tidak berada pada garis benar sejajar berurutan dengan Bumi serta Matahari. Kondisi demikian dapat terjadi gerhana Bulan total ataupun gerhana Bulan separuh seperti pada Juni 2011 lalu dengan kurun waktu berbeda.

Menyikapi gerhana bulan total ini, takbir berkumandang di sejumlah tempat. Seperti yang disuarakan sedikitnya 150 jamaah di lingkungan kelurahan Kertajaya melaksanakan salat sunnat gerhana bulan. Salat dilaksanakan di Masjid Al-Hidayah Kompleks Pontren Miftahulhuda Al-Musri' Kelurahan Kertajaya kecamatan Ciranjang, dari pukul 20.00 WIB sampai 21-00 WIB.

Pelaksanaan ibadah salat sunnat gerhana bulan yang diimami langsung oleh Sesepuh Almusri', KH. Mamal M Murtadlo dengan  dua rakaat dan empat rukuk itu berjalan lancar dan tertib tanpa hambatan, Dilanjutkan pada khutbah Gerhana oleh Ketua Dewan Kiai, KH. Saiful 'Uyun. “Sebenarnya hukum melaksanakan ibadah salat gerhana bulan adalah Sunnat. Artinya, alangkah  lebih baik dikerjakan dan tidak dikerjakan tidak ada apa-apa. Akan tetapi,  penomena alam ini mengingatkan kita untuk selalu beristighfar, memohon ampun dari keagungan sang pencipta Allah SWT,” bilang Salah seorang Dewan Kyai, tadi malam.

Kegunaan dari melaksanakan salat gerhana bulan hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT selaku hambanya dengan beribadah dan berdzikir.

“Berdzikir dan beribadah tadi yang telah kami lakukan tadi bersama-sama di Pondok Pesantren. Tapi, salat gerhana bulan juga bisa dilaksanakan dengan tidak berjamaah,” Ungkapnya lagi. 

Adapun tata cara salat gerhana dilaksanakan dengan berjamaah dengan dua rakkat dan empat rukuk itu yakni  sesudah takbiratul ihram dan membaca iftitah. Lalu,  imam membaca Al Fatihah dan surah atau ayat yang panjang.
Kemudian rukuk, bangkit dari rukuk, lalu imam membaca lagi surah yang panjang tapi lebih pendek dari yang pertama. Lalu rukuk kembali, bangkit kemudian sujud. Hal yang sama dilakukan di rakaat kedua.

Hal melaksanakan salat gerhana bulan tadi  dikerjakan sesuai hadist Rasulullah SAW yang berbunyi, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan adalah tanda kekuasaan Allah SWT. Maka jika melihat gerhana itu, dianjurkan untuk salat berdoa sampai selesai gerhana.(Apakayank).

Simulasi Peristiwa Penomena Gerhana Bulan Total, dilihat dari kawasan Cianjur :



























 






Sabtu, 05 November 2011

WUJUDUL HILAL TELAH USANG


WUJUDUL HILAL TELAH USANG

Prof Dr Thomas Djamaluddin
 Ilmuan astronomi Indonesia ikut memberikan pemikiran soal perbedaan Idul Fitri kemarin. Uraian dari Profesor riset astronomi-astrofisika di Lembaga Penerbangan danAntariksa Nasional (Lapan) ini patut kita jadikan referensi.

Beberapa tahun terkhir, wajah Prof Dr Thomas Djamaluddin sering menghiasi layar televise kita di saat-saat menjelang hari raya. Anggota Badan Hisab Rukyat (BHR) Kemenag RI ini banyak dimintai keterangan soal penentuan awal bulan Hijriah secara ilmiah. Sebagai ilmuan astronomi, apa yang diungkapkan selalu up to date dan dapat dipertanggungjawabkan. Tentang perbedaan Idul Fitri 1432 H lalu, berikut pendapatnya:

Boleh jadi banyak orang tersinggung dengan ungkapan lugas bahwa criteria hisab wujudul hilal itu using dan jadi pemecah belah umat. Tetapi saya tidak menemukan kata-kata yang lebih halus, tetapi tepat maknananya. Saya pun rela disebut "provokator" demi membangunkan kita semua bahwa "ada kerikil tajam" yang selalu mengganjal penyatuan umat.

Mengapa wujudul hilal disebut usang? Ya, sebagai produk sains, suatu teori bisa saja using karena digantikan oleh teori yang lebih baru, yang lebih canggih, dan lebih bermanfaat. Teori "geosentris" yang menganggap bumi sebagai pusat alam semesta sekarang dianggap usang, karena sudah banyak teori yang menjelaskan gerak benda-benda langit, antara lain teoro gravitasi.

Ilmu hisab-rukyat (perhitungan dan pengamatan) dalam lingkup ilmu falak (terkait posisi dan gerak benda-benda langit) adalah ilmu multidisiplin yang digunakan untuk membantu pelaksanaan ibadah. Setidaknya ilmu hisab-rukyat gabungan syariah dan astronomi. Syariah membahas asfek dalilnya yang bersumber dari Al-Qur'an, hadits, dan ijtihad ulama. Astronomi memformulasikan tafsiran dalil tersebut dalam rumusan matematis untuk digunakan dalam prakiraan waktu.

Rasullllah SAW menyebut dirinya "ummi" yang tidak pandai baca dan menghitung. Tetapi sesungguhnya pada zaman Rasul sudah diketahui bahwa rata-rata 1 bulan = 29,5 hari, sehingga ada hadits yang bermakna satu bulan kadang 29 dan kadang 30. Pengetahuan itu diperoleh dari pengalaman empiric pengamatan (rukyat) hilal.

Pada zaman sahabat dikembangkan system kalender dengan hisab (perhitungan astronomi) sederhana yang disebut hisab Urfi (periodik) yang jumlah hari tiap bulan berselang seling 30 dan 29 hari. Bulan ganjil 30 hari dan bulan genap 29 hari. Maka ramadlan mestinya selalu 30 hari, tetapi rukyat tetap dilaksanakan untuk mengoreksinya. Dengan perkembangan ilmu hisab/astronomi, hisab urfi mulai ditinggalkan, kecuali oleh kelompok-kelompok kecil yang tak tersentuh perkembangan ilmu hisab, seperti kelompok Naqsabandiyah di Sumatra Barat dan beberapa kelompok di wilayah lain (termasuk di tengah kota Bandung—walau tak terliput media massa).

Dari hisab 'Urfi berkembang hisab Taqribi (pendekatan dengan asumsi sederhana). Misalnya tinggi bulan hanya dihitung berdasarkan umurnya. Kalau umurnya 8 jam, maka tingginya 8:2 = 4 derajat, karena secara rata-rata bulan menjauh dari matahari 12 derajat per 24 jam. Termasuk kesaksian hilal dulu bukan berdasar pada pengukuran tinggi, tetapi hanya dihitung waktunya sejak cahaya "hilal" (bisa jadi bukan hilal) tampak sampai terbenamnya. Hisab Taqribi pun sudah mulai ditinggalkan, kecuali oleh beberapa kelompok kecil, antara lain kelompok pengamat di Cakung yang dikenal menggunakan hisab taqribi sebagai pemandu rukyatnya.

Dari hisab Taqribi berkembang hisab hakiki (menghitung posisi bulan sebenarnya) dengan criteria sederhana wujudul hilal (asal bulan positif di atas ufuk). Prinsipnya pun sederhana, cukup menghitung saat bulan dan matahari terbenam. Bila bulan lebih lambat terbenam, maka saat itulah dianggap wujud. Sampai tahap ini hisab dan rukyat sering berbeda keputusannya. Hisab wujudul hilal sering lebih dahulu daripada rukyat, karena memang tidak memperhitungkan factor atmosfer. Masyarakat awam (setidaknya di Cirebon, tempat masa kecil saya tahun 1970-an) sedah maklum menyebut Muhammadiyah sering puasa atau lebaran duluan karena merekalah yang mengamalkan hisab wujudul hilal.


Mengapa kriteria wujul hilal sebagai lompatan pertama hisab hakiki? Dalam sains dikenal penyederhanaan dalam model perhitungan. Untuk menghitung secara hakiki posisi bulan dan matahari bukan perkara mudah pada tahun 1970-an. Ahli hisab harus menghitung secara manual dengan berlembar-lembar kertas dan kadang berhari-hari. Satu problem biasanya dihitung minimal oleh 2 orang. Kalau terjadi perbedaan, kedua orang itu harus saling mengoreksi. Tahun 1980-an kalkulator menjadi alat bantu utama. Kemudian tahun 1990-an computer semakin mempermudah perhitungan.

Lalu berkembang hisab hakiki dengan kriteria imkan rukyat (kemungkinan bisa dirukyat) yang memadukan hisab dan rukyat, sehingga antara kalender dan hasil hisab diupayakan sama. Itulah konsep penyatuan kalender Islam. Berdasarkan data rukyat di Indonesia sejak tahun 1960-an, ahli hisab di Indonesia pada awal 1990-an memformulasikan kriteria imkan rukyat: (1) ketinggian hilal minimum 2 derajat, (2) jarak bulan –matahari minimum 3 derajat, dan (3) umur hilal minimum 8 jam. Kriteria tersebut kemudian diterima di tingkat regional dalam forum MABIMS (Mentri-mentri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Ormas-ormas Islam dalam kelompok Temu Kerja Badan Hisab Rukyat menyepakati penggunaan kriteria tersebut dalam pembuatan kalender hijriyah di Indonesia, kecuali Muhammadiyah.

Wakil Muhammadiyah beralasan tinggi hilal 2 derajat tidak ilmiah. Mengapa tinggi hilal 2 derajat dianggap tidak ilmiah, tetapi tetap bertahan wujudul hilal yang artinya tinggi hilal minimum 0 derajat? Saya tidak tahu alas an penolakan yang sebenarnya. Memang hisab dengan kriteria imkan rukyat akan lebih rumit daripada hisab wujudul hilal. Factor atmosfer yang menghamburkan cahaya matahari diperhitungkan. Hilal yang sangat rendah dan sangat tipis tidak mungkin mengalahkan cahaya senja di ufuk dan cahaya di sekitar matahari. Itulah sebab perlu ada batas minimum ketinggian bulan dan jarak bulan-matahari.

Kriteria imkan rukyat terus berkembang. IICP (International Islamic Calender Program) di Malaysia berupaya mengembankan kriteria astronomis yang kini dikenal dengan kriteria Ilyas. LAPAN pun berdasarkan data rukyat di Indonesia 1962-1996 mengembangkan revisi kriteria imkan rukyat MABIMS, yang dikenal sebagai kriteria LAPAN (tahun 2000). Odeh dengan ICOP (International Crescent Observation Program) dengan menggunakan data internasional yang lebih banyak mengembangkan kriteria yang kini dikenal kriteria Odeh. Kelompok astronom amatir RHI (Rukyatul HilalIndonesia) yang mengkompilasi data rukyat di Indonesia dan Australia juga menyusun kriteria imkan rukyat RHI. LAPAN (2010) juga mengusulkan baru berdasarkan data rukyat dan internasional yang diberi nama Kriteria Hisab-Rukyat Indonesia.

Kriteria imkan rukyat yang inilah yang dijadikan dasar penyatuan kalender Hijriyah. Dengan kalender berdasarkan hisab imkan rukyat, hasil hisab dalam bentuk kalender diharapkan akan sama dengan hasil hisab. Kalau masih terjadi perbedaan, penyelesainnya dalam forum siding itsbat. Lalu yang berbeda dengan
Criteria tersebut nanti bisa dijadikan dasar untuk merevisi criteria imkan rukyat. Memang begitulah kriteria imkan rukyat. Dinamis dan bisa terus disempurnakan. Kuncinya, criteria tersebut harus disepakati oleh semua pemangku kepentingan, terutama Ormas-ormas Islam, MUI, dan Pemerintah.

Dari kronologis perkembangan pemikiran hisab seperti itu terlihat posisi hisab wujudul hilal sudah usang dan harus diperbaharui. Hisab wujudul hilal pun bisa jadi pemecah belah umat, karena hilal dengan ketinggian yang sangat rendah tidak mungkin teramati. Keputusan pengamal hisab wujdul hilal pasti akan berbeda dengan keputusan pengamal rukyat. Kebanyakan orang akan merasakan ketidaknyamanan. Perdebatan akan selalu muncul, yang tidak mungkin diredam sekedar imbauan "saling menghormati.
Lebih dari sekadar masalah ketidaknyamanan di masyarakat dan kenyataan umat terpecah dalam beribadah massal (Ramadlan dan hari raya), dengan adanya perbedaan itu kita tidak akan pernah punya kalender hijriyah yang tunggal dan mapan. Dengan perbedaan criteria yang diterapkan oleh Ormas-ormas Islam, kalender Hijriyah dikerdilkan hanya menjadi kalender Ormas. Kalender Muhammadiyah akan menjadi kalender yang berbeda sendiri dari kalender ormas-ormas Islam lainnya di Indonesia. Walau kalender Ummul Quro Saudi Arabia sama masih menggunakan criteria wujudul hilal, belum tentu itu sama dengan wujudul hilal di Indonesia.

Kalau ukhuwah yang dikedepankan, "mengalah demi umat" yang dilakukan Muhammadiyah sangat besar dampaknya. Dengan meninggalkan criteria wuhjudul hilal yang usang, menuju criteria yang lebih baik, criteria imkan rukyat. Toh, criteria imkan rukyat pun adalah criteria hisab, namun bisa diterapkan untuk mengkomfirmasi rukyat. Dengan criteria imkan rukyat, kita pun bisa menghisab kalender sekian puluh tahun atau sekian ratus tahun ke depan, selama kriterianya tidak diubah. criteria imkan rukyat juga menghilangkan perdebatan soal perbedaan hisab dan rukyat, karena kedua metode itu menjadi setara dan saling mengkonfirmasi. Wallahu  a'lam.   



Hasil yah...hilal-nya ?!